SELAMAT DATANG DI BLOG ADIT SAPUTRA

Sabtu, 19 Januari 2013

Jabal Nur

Jabal Nur terletak sekitar 7 km sebelah barat masjidil Haram. Tingginya kurang lebih 642 meter. Dinamakan Nur yang artinya cahaya, karena di bukit ini terdapat Gua Hira’, tempat Nabi saw menyendiri beribadah sehingga terpancar nur atau cahaya nubuwwah. Di bukit ini Rasulallah saw menerima wahyu pertama: ”Iqra’” (Bacalah).
Untuk naik keatas puncak bukit tidak semudah yang kita duga, diperlukan waktu sekitar satu jam. Awalnya memang terasa mudah. Batu-batuan yang ada di sana bisa dijadikan tempat berpijak. Akan tetapi, habis sekitar 15 menit mendaki, ketika nafas sudah mulai tersengal, jalan setapak saja terasa sangat berat. Begitu tiba di puncak bukit Nur yang bentuknya seperti tharbusy atau kopiah Turki,

Jabal Abi Qubais

Kota Makkah teletak di lembah atau wadi yang dikitari dengan gunung gunung. Semua yang bernama gunung atau bukit di negeri ini hanyalah gundukan batu yang menyilaukan mata apalagi kalau dilihat di siang bolong atau di terik matahari. Dari sekian banyaknya jabal / bukit, ada beberapa jabal yang mempunyai nilai sejarah dan kisah yang tidak bisa dilupakan oleh umat Islam. Diantaranya:

Jumat, 18 Januari 2013

Sumur Zam Zam

Menurut Fatul Bari (Bab: kitab Al-Anbiya’), bahwa Kabilah Jurhun yang hidup di Jaziraul Arab senang sekali berhijrah. Tapi setelah melihat ada tanda wujudnya air Zam Zam di kota Makkah, mereka segera membuat perkampungan dan mendirikan kemah-kemah di sekitarnya. Tentu yang pertama kali menemukan Zam Zam adalah  seorang wanita. Dialah siti Hajar, istri Ibrahim as. Disaat akan ditinggalkan suaminya, ia menyeret jubbahnya seraya berkata: “Kemanakah engkau hendak pergi?, dan meninggalkan kami di lembah yang tidak ada penghuni? Apakah Allah yang menyuruhmu?” Nabi Ibrahim as menjawab: “Ya”. Hajar berkata: “Jika demikian pasti Allah tidak akan menyia-nyiakan kami”.

Rukun Yamani

Rukun yamani adalah sisi atau sudut Ka’bah yang menghadap ke arahYaman. Atau disebut sudut arah Yaman. Rukun yang sejajar dengan hajar aswad ini sangat penting artinya bagi keistimewaan Ka’bah. Di sudut ini setiap jamaah yang thawaf disunnahkan untuk menyalami atau mengusap dengan tangan kanan atau cukup dengan melambaikan tangan ke arah sudut ini dengan mengucap “Bismillah Wallahu Akbar”. Menurut riwayat dari Ibnu Abbas ra. bahwa Nabi saw hanya menyalami Hajar Aswad dan Rukun Yamani saja. Sedangkan Ibnu Umar ra mendengar Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya mengusap keduanya yakni Hajar Aswad dan Rukun Yamani dapat

Hijir Ismail

Dulu Hijir Ismail berbentuk lingkaran penuh tetapi pada zaman quraisy terjadilah perbaikan dan terpotong separuh lingkarannya dengan demikian disebut:Hathim yang artinya terpotong. Hijir yaitu tempat dimana Ibarahim as meletakan istrinya Hajar dan putranya Ismail. Ia memerintahkan Hajar untuk membuat bangsal di tempat itu. Ada pula yang meriwayatkan bahwa nabi Ismail as dan ibunya dikubur di Hijir Ismail. Banyak riwayat yang menjelaskan bahwa Hijir ismail atau Hathim ini adalah bagian dari kabah (kira-kira 3 meter) oleh sebab itu tidak sah thawaf seseorang jika hanya mengelilingi Ka’bah tapi harus juga mengelilingi Hijir Ismail.
Dulu Hijir Ismail termasuk bagian dari Ka’bah, makanya saat thawaf diharuskan mengelilinginya. Pada masa Quraisy Ka’bah mengalami perombakan. Setelah dirombak, bangunan asli Ka’bah berobah dengan bangunan yang dibangun oleh Nabi Ibrahim as dan

Maqam Ibrahim

Makam Ibrahim bukan kuburan Nabi Ibrahim as sebagaimana banyak orang berpendapat. Maqam dalam bahasa Arab artinya tempat berdiri. Makam Ibrahim adalah tempat berdirinya Nabi Ibrahim saat membangun kembali Ka’bah. Makam Ibrahim merupakan bangunan kecil terletak di sebelah timur Ka’bah. Di dalam bangunan tersebut terdapat batu yang diturunkan oleh Allah dari surga bersama-sama dengan Hajar Aswad. Di atas batu itu Nabi Ibrahim berdiri di saat beliau meninggikan bangunan Ka’bah dari pondasinya. Nabi Ismail as membantu meletakkannya agar Nabi Ibrahim as dapat naik lebih tinggi di atas batu tersebut. Dan tempat pijakan dua kaki nabi Ibrahim itu dengan seizin Allah berbekas di atas batu tersebut dan masih tetap ada sampai sekarang. Abu Thalib pernah berkata dalam satu qasidahnya yang berkaitan dengan Makam Ibrahim:

Multazam


Multazam terletak antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah berjarak kurang lebih 2 meter. Dinamakan Multazam karena dilazimkan bagi setiap muslim untuk berdoa di tempat itu. Setiap doa dibacakan di tempat itu sangat diijabah atau dikabulkan, karena itu diperebutkan jutaan orang saat berhaji atau umrah. Semua berusaha berdoa menyampaikan hajat masing-masing di lokasi sempit itu. Untuk menyentuh Multazam terutama di musim haji tidak mudah, penuh dengan perjuangan. Hanya pertolongan dan anugrah Allah seseorang dapat menikmati kemurahan-Nya di Multazam.

Batu Dari Surga

Sekurang kurangnya ada 6 tempat yang paling dicari jamaah haji atau umrah sebelum dan sesudah thawaf di Ka’bah, yakni Hajar Aswad, Multazam, Maqam Ibrahim, Hijir Ismail,  Rukun Yamani, dan Sumur Zam Zam.
1- Hajar Aswad (Batu Dari Surga) 


- Asal Usul Hajar Aswad
Hajar Aswad merupakan area sempit dan tempat permulaan dan akhir thawaf. Sebelum thawaf diharuskan memberi salam (disunahkan mengusap atau menciumnya), karena itu diperebutkan jutaan orang saat berhaji atau umrah hanya sekedar untuk menciumnya. Mencium atau mengusap Hajar Aswad di musim haji penuh perjuangan yang dahsyat. Mencium Hajar Aswad bukanlah suatu

Kamis, 17 Januari 2013

Perbincangan Aliran-Aliran Theologi Tentang Anthropomorphisme

PENDAHULUAN
Sejarah menginformasikan, bahwa peristiwa wafat Nabi Saw. adalah merupakan titik awal munculnya perbedaan pendapat yang cukup tajam di kalangan umat Islam. Sehingga membawa pengaruh terhadap corak pemikiran umat Islam pada fase-fase sejarah berikutnya. Timbulnya silang pendapat tersebut bermula dari munculnya persoalan baru di sekitar masalah siapa yang bakal menggantikan Nabi saw., sebagai pemimpin kaum muslimin (Khalifah)[1]. Dari peristiwa ini  timbullah perdebatan yang bernuansa politik, yang oleh Harun Nasution menggambarkan bahwa sesungguhnya persoalan yang pertama-tama timbul di kalangan umat Islam bukanlah persoalan keyakinan melainkan persoalan politik[2]. Dari persoalan politik ini kemudian berkembang menjadi isu akidah yang cukup serius yang berekses kepada terpilah-pilahnya umat Islam kedalam beberapa aliran teologi[3].
Dengan berlalunya masa, munculah peristiwa dalam sejarah apa yang di sebut dengan “peristiwa Ali ra. Kontra Utsman ra. “ dimana timbul perdebatan sengit diantara umat Islam untuk mengetahui siapa yang benar dan siapa yang salah.

Islam dan Kebudayaan

Dalam literatur antropologi terdapat tiga istilah yang semakna dengan kebudayaan, yaitu culture, civilization dan kebudayaan. Arti kultur adalah memelihara, mengerjakan, atau mengolah menurut S. Takdi Alisyahbana, sedangkan menurut Soerjono Soekanto (1993:188) adalah segala daya dan kegiatan manusia untuk  mengolah dan mengubah alam.
Istilah kedua adalah sivilisasi (civilization) yang berasal dari kata vicis. Civis adalah warga negara. Sehingga S. Takdir Aksyahbana (1986: 206) menjelaskan bahwa sivilisasi berhubungan dengan kehidupan kota yang lebih progresif dan lebih halus. Dalam bahasa Indonesia, peradaban dianggap sepadan dengan kata civilization.
Pengertian kebudayaan menurut S. Takdir Alisyahbana (1986: 207-208):

Aqidah Akhlak

  1. A. Pengertian Aqidah Akhlak
    1. Pengertian Aqidah
Secara etimologis (lughat), aqidah berakar kata dari kata aqada-ya’qidu-aqdan-aqidatan. Aqdan berarti simpul, ikatan, perjanjian dan kokoh. Setelah terbentuk menjadi aqidah berarti keyakinan,[1] dapat pula diartikan (???? ) ??? berarti mengingat, menyimpulkan, menggabungkan.[2]
Sebagaimana diketahui bahwa dasar pokok utama dalam Islam adalah aqidah atau keyakinan secara etimologik, aqidah berarti credo, keyakinan hidup, dan secara khusus aqidah berarti kepercayaan dalam  hati, diikrarkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan.[3] Menurut Arifin Zainal Dzamaris, aqidah istilah suatu yang dianut oleh manusia dan diyakini apakah berwujud agama atau lainnya.[4]

Masyarakat dan Pola Hidup Masyarakat

Untuk mengetahui dengan jelas pengertian yang dimaksud sub bab tersebut di atas, maka penulis akan menguraikan secara terpisah-pisah yakni:
1. Pengertian Masyarakat
“Masyarakat” yang berarti pergaulan hidup manusia sehimpun orang yang hidup bersama dalam sesuatu tempat dengan ikatan aturan tertentu, juga berarti orang, khalayak ramai”.[1]
Menurut Hasan Sadily memberi pengertian bahwa masyarakat ialah “Kesatuan yang selalu berubah, yang hidup karena proses masyarakat yang menyebabkan terjadi proses perubahan itu”

Islam Sebagai Kritik Sosial

Islam sebagai Kritik Sosial – Sejak adanya manusia, Allah swt telah menciptakan aturan-aturan tentang tat cara bertindak baik tindakan yang berhubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia serta manusia dengan alam, namun disini akan dijelaskan masalah tentang tindakan sosial satu dengan sosial lainnya. Islam sebagai agama samawi, Islam sebagai budaya, dan Islam sebagai ilmu semakin memperkuat kita untuk dijadikan landasan untuk mengkritik apabila terjadi masalah-masalah sosial dalam sebuah lingkungan dimana tempat manusia melakukan aktivitas. Islam merupakan agama yang telah diturunkan kemudian didakwakan oleh nabi dan rasul Allah swt termasuk nabi Muhammad saw sebagai suatu kritikan terhadap apa yang terjadi pada manusia pada masing-masing zaman kenabian setiap rasul. Sebagai aturan Allah Islam telah menghapuskan berbagai bentuk kemusyrikan yang berkembang pesat dikalangan bangsa Arab dan sekitarnya. Dan menggalihkannya dengan tauhid dan panji-panji peradaban Islam yang bersendikan nilai-nilai akidah,

Apa Itu Filsafat Islam

Ketika ditanya apa itu filsafat, seorang mahasiswa menjawab singkat: filsafat itu mencari kebenaran. Dengan cara berpikir dan bertanya terus-menerus.Tentang segala hal: dari persoalan gajah sampai persoalan semut, dari soal hukum dan politik hingga soal moral dan metafisika,dari soal galaksi sampai soal bakteri. Kalau begitu, berarti filsafat itu ada dimana-mana. Memang benar, filsafat ada di Barat dan di Timur. Ada filsafat Yunani, filsafat India, filsafat Cina, filsafat Kristen, dan juga filsafat Islam. Inilah makna filsafat sebagai kearifan (sophia) dan pengetahuan (sapientia) yang dicapai manusia dengan akal pikirannya.

Senin, 14 Januari 2013

Masjid Terbesar kedua di Eropa Barat Diresmikan


Masjid Darul AmanMasjid Darul Aman
BBC-UK: Masjid Manchester terbaru menarik lebih dari 1.500 umat Islam dalam acara peresmian masjid di Hulme.
Masjid Darul Aman yang berlokasi di Greenheys Lane, dianggap sebagai masjid terbesar kedua di Inggris.
Masjid tersebut dibangun dibiayai sepenuhnya oleh Jamaah Muslim Ahmadiyah.

Ketua Pemuda Ahmadiyah North West Dr. Imran Khan mengatakan: “Ini memerlukan banyak biaya, tetapi sangat mengejutkan bagaimana orang-orang bersedia berkontribusi.”
Dia menambahkan: “Kita mengajak pada pria, wanita bahkan anak-anak memberikan uang saku mereka hanya untuk tujuan membangun rumah Allah.”

Minggu, 13 Januari 2013

kisah teladan islami

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengutus 10 mata-mata yang dipimpin Ashim bin Tsabit al-Anshari kakek Ashim bin al-Khaththab. Ketika mereka tiba di daerah Huddah antara Asafan dan Makkah mereka berhenti di sebuah kampung suku Hudhail yang biasa disebut sebagai Bani Luhayan. Kemudian Bani Luhayan mengirim sekitar 100 orang ahli panah untuk mengejar para mata-mata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Mereka berhasil menemukan sisa makanan berupa biji kurma yang mereka makan di tempat istirahat itu. Mereka berkata, ‘Ini adalah biji kurma Madinah, kita harus mengikuti jejak mereka.’
Ashim merasa rombongannya diikuti Bani Luhayan, kemudian mereka berlindung di sebuah kebun. Bani Luhayan berkata, ‘Turun dan menyerahlah, kami akan membuat perjanjian dan tidak akan membunuh salah seorang di antara kalian.’ Ashim bin Tsabit berkata, ‘Aku tidak akan menyerahkan diri pada orang kafir.’ Lalu memanjatkan doa, ‘Ya Allah, beritakan kondisi kami ini kepada NabiMu shallallahu ‘alaihi wasallam.’ Rombongan Bani Luhayan melempari utusan Rasulullah dengan tombak, sehingga